FIKSI ILMIAH PENGARUHI PERKEMBANGAN LUAR ANGKASA
SELAMA tiga dekade terakhir pandangan manusia mengenai antariksa
mencapai kemajuan yang mencengangkan. Antariksa bukan lagi dipandang
sebagai wilayah tak tersentuh dan tak bisa dimanfaatkan bagi kepentingan
manusia di Bumi. Di balik lompatan peradaban manusia tersebut,
pengembangan teknologi roketlah yang memungkinkan semua keberhasilan itu
karena mampu menembus antariksa,Salah satu teknologi terpenting adalah roket untuk melontarkan modul
agar terbebas dari gravitasi Bumi. Syarat utama sebuah benda agar
terlepas dari gravitasi Bumi adalah kecepatannya melebihi kecepatan
lepas (escape velocity) Bumi sebesar 11,18 km/detik. Berkat roket,
berbagai misi ke antariksa bisa sukses, mulai dari penempatan satelit
pengorbit Bumi, teleskop antariksa, satelit penjelajah di tempat-tempay
luar Bumi, hingga pembuatan “koloni mini” di Stasiun Antariksa
Internasional (International Space Station, ISS).
Keberhasilan misi-misi tersebut telah membawa perubahan mendasar bagi
peradaban manusia di dalam memandang perilaku alam semesta, keberadaan
Bumi dan interaksinya dengan objek-objek antariksa, serta bagi kemajuan
iptek berkaitan dengan pertanian, kesehatan, telekomunikasi, informasi,
optik, pencitraan, dan lainnya.
Di tahun 1908 Goddard menciptakan roket mungil berbahan bakar padat di
Worcester Polytechnic Institute. Empat tahun kemudian, ia mendesain
roket bertingkat berbahan-bakar cair yang mampu melontarkan wahana ke
luar Bumi. Tahun 1919 namanya mendunia setelah karya ilmiahnya "A Method
of Reaching Extreme Altitude" memaparkan cara mencapai Bulan. Goddard
mendapat julukan "The Moon-Rocket Man".
Di belahan dunia lain, ada orang berkemampuan seperti Goddard yakni
Hermann Oberth atau Konstantin Tsiolkovsky dengan impian membangun
stasiun antariksa. Berbeda dengan Tsiolkovsky, jejak Oberth di dunia
peroketan sangat berarti. Di usia belia, 15 tahun, pada 1909 Oberth
mampu merancang roket bertingkat berbahan bakar padat. Delapan tahun
kemudian mendesain roket berbahan bakar cair setinggi 25 m dengan
perlengkapan stabiliser giroskopis sebagai komponen utama rudal
penjelajah.
Tahun 1930-an merupakan era pengujian berbagai macam roket. Melalui
Yayasan Roket Jerman, Verein fur Raumschiffarht (VfR) atau Rocket
Society, Oberth meluncurkan ratusan roket ilmiah. Sementara itu, Goddard
di pusat uji coba baru di Ranch Mescalero, New Mexico, berhasil
meluncurkan roket seri-A setinggi 4,7 meter berbahan bakar cair mencapai
ketinggian 2.316 m pada 26 Agustus 1937.
Memasuki era 1940-an riset Goddard dihentikan oleh pemerintah AS karena dianggap tidak jelas manfaatnya dan menghabiskan anggaran negara. Uji coba peluncuran berhenti. Namun, Goddard telah menyumbangkan konsep monumental teknologi peroketan seperti roket seri-P untuk mengirimkan astronaut ke Bulan, Curtiss-Wright roket pendorong Bell X-2, hingga bisa melaju sampai mach 3 dan JATO roket pendorong pesawat terbang.
Memasuki era 1940-an riset Goddard dihentikan oleh pemerintah AS karena dianggap tidak jelas manfaatnya dan menghabiskan anggaran negara. Uji coba peluncuran berhenti. Namun, Goddard telah menyumbangkan konsep monumental teknologi peroketan seperti roket seri-P untuk mengirimkan astronaut ke Bulan, Curtiss-Wright roket pendorong Bell X-2, hingga bisa melaju sampai mach 3 dan JATO roket pendorong pesawat terbang.
alhamdulillah blog saya sekarang sudah selesai,...
BalasHapusmeskipun mengalami kegagalan berkali",aku berusaha menyelsaikanya,...
iahh bila ada salah kata mohon d maavkan,karna maklum baru saja mengetahui cara membuat blog,...
sekian prcakapan dari saya wassalamuiallaikum.wr.wb